Sejarah Band Funky Kopral

Funky Kopral merupakan band bentukan Bondan Prakoso dan kawan-kawan. Awalnya band yang terbentuk pada 1 Desember 1998 ini beranggotakan Anggara Mulia (vokal), Bondan Prakoso (bass & vokal), Oncy (gitar), Kristo Perwiro (gitar), dan Robby (drum).

Album pertama yang berhasil mereka rilis berjudul "Funchopat" pada tahun 1999 berhasil mendapat simpati dari penikmat musik tanah air. Di bawah naungan label Universal Music Indonesia, album ini berhasil terjual hingga 100.000 kopi. Tetapi sayang selepas album ini Kristo Perwira keluar dari band ini.

Berselang setahun kemudian, Funky Kopral kembali merilis album baru. Album kedua mereka ini bertajuk "Funkadelic Rhythm and Distortion". Album ini berisikan 11 lagu dan menandakan sebagai album terakhir dari Oncy yang memutuskan untuk keluar dari Funky Kopral. Yang lalu kemudian, Oncy bergabung bersama band Ungu.

Profil dan Sejarah Angkasa Band

Indonesia tidak habis-habisnya menelurkan band-band terbaik. Coba lihat Angkasa Band yang terbentuk pada 23 November 2004 di Cianjur telah melahirkan hits singel berjudul "Jangan Pernah Selingkuh".

Sebelum berhasil menaiki panggung teratas musik tanah air, Angkasa Band lebih dulu mengarungi panggung musik tingkat SMA, dimana mereka berhasil menyabet juara umum lomba band antar sekolah tersebut. Angkasa Band juga pernah merilis album indie yang terjual dari pulau Jawa hingga ke Sumatera.

Profil Band VooDoo

Pada 12 Juli 1991, 3 orang sahabat membentuk sebuah band yang beraliran Rock (Progressive Rock & Heavy Metal). 3 orang sahabat ini ialah Doddy Katamsi (vokal), Edo Widiz (gitar), Adman Maliawan (bass). Band ini diberi nama "Voodoo", lalu turut bergabung lagi 1 orang, Ossa Sungkar (drum). Tetapi baru melangkah untuk pembuatan demo album, tiba-tiba Doddy Katamsi memutuskan untuk hengkang dan bergabung dengan group Elpamas.

Demi melanjutkan usaha mereka merintis karir, Voodoo merekrut Ophie Danzo sebagai vokalis baru. Dengan formasi baru, Voodoo mengeluarkan album perdana mereka yaitu "1994". Lagu hits mereka pada album ini berjudul “Dawai Nurani” dan "Katakan". Tetapi sayang, Adman (bass) juga memutuskan untuk keluar dari band ini dan digantikan oleh Atenk RS.

Profil dan Sejarah Band Bragi

Jika anda penikmat musik tanah di era 90-an, nama Bragi tentu tak asing ditelinga anda. Bragi merupakan grup band yang didirikan oleh 3 bersaudara plus 1 orang teman mereka. Keempat orang ini ialah Aldi (piano, keyboard & vokal), Rendi (bass), Echa (drum & vokal), dan Erwin (gitar).

 

Bragi tepatnya dibentuk pada 30 Oktober 1996. Perjalanan band Bragi diawali tiga bersaudara dari keluarga Dimas Wahab yang bersekolah di Australia berteman dengan Taura Sudiro yang memiliki keinginan membentuk grup musik. Setelah berlangsung lama perkenalan mereka, mereka semakin serius dalam membuat demo lagu dan ditawarkan ke produser-produser. Dan setelah kontrak rekaman telah didapatkan tiba-tiba Taura mengundurkan diri karena alasan ingin berkonsentrasi studinya di Australia. Lalu masuklah Erwin untuk mengisi posisi yang tinggalkannya.

Profil dan Sejarah Seurieus Band

Seurieus Band ~ Masih ingatkah anda dengan pelantun singel hits berjudul "Rocker Juga Manusia" dengan suara lekingan rock ala Candil, yap Seurieus Band merupakan pelantunnya yang sempat hits di eranya. Band ini berasal dari Kota Bandung yang dibentuk oleh sekumpulan Mahasiswa Seni Rupa ITB, saking bosannya mereka kuliah, mereka menyalurkan kebosanan lewat bermusik. Sementara itu, jenis musik yang mereka bawakan beraliran Rock.

 

Seurieus Band dibentuk tepat pada tahun 1994 oleh keenam sahabat, yakni Candil (vokal), Koko (gitar), Deenar (gitar), Mulek (bass), Ezy (keyboard), dan Hayam (drum). Sebelum melebarkan sayap di ranah musik tanah air, mereka sebelumnya lebih dulu tampil dari panggung ke panggung dalam acara festival musik dan di cafe-cafe lainnya. Barulah di tahun 2003 mereka mencoba peruntungan lewat album perdana berjudul "Rocks Bang-Get". Album perdana mereka ini terdiri dari 12 lagu dan "Jangan Percaya Takhayul" sebagai lagu andalannya. Album ini kurang familiar di telinga pecinta musik tanah air.