26/09/2014

Sejarah Musik Metal

METAL Genre Evolution

Musik metal, atau yang sering disebut heavy metal, adalah genre musik yang lahir pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an di Inggris dan Amerika Serikat. Genre ini berkembang dari akar musik rock dan blues yang kental, tetapi dengan intensitas, distorsi gitar, dan tempo yang lebih keras. Musik metal sering kali memiliki tema-tema lirik yang gelap, agresif, atau introspektif, menjadi sarana ekspresi bagi para penggemarnya yang mencari kebebasan, kekuatan, dan kedalaman emosional.

 

Awal Mula Musik Metal (1960-an hingga 1970-an)

Musik metal lahir dari revolusi rock akhir 1960-an, dipengaruhi oleh band-band seperti The Kinks, Cream, dan Led Zeppelin yang mulai mengeksplorasi riff gitar yang lebih berat dan penuh distorsi. Namun, tonggak awal yang sering dianggap sebagai pelopor metal modern adalah Black Sabbath. Band asal Inggris ini, yang berdiri pada 1968, memberikan warna baru dengan riff-riff yang gelap dan lirik yang penuh dengan tema supranatural atau misterius, yang menjadi daya tarik baru di dunia musik.

 

Band lainnya yang memperkenalkan heavy metal pada awal 1970-an termasuk Deep Purple dan Judas Priest. Musik mereka menggabungkan teknik gitar dan vokal tinggi yang dramatis, serta komposisi musik yang kompleks. Led Zeppelin, meskipun sering dikategorikan sebagai hard rock, juga memiliki pengaruh besar pada genre ini karena keberanian mereka dalam mengeksplorasi suara yang keras dan intens.

 

Perkembangan dan Popularitas di Era 1980-an:

Heavy Metal dan Subgenre

Pada 1980-an, musik metal semakin berkembang dengan munculnya berbagai subgenre. Salah satu perkembangan terpenting adalah munculnya New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM), sebuah gerakan di Inggris yang melahirkan band-band ikonik seperti Iron Maiden, Def Leppard, dan Saxon. NWOBHM membawa musik metal ke arus utama, memperluas pengaruh metal di Eropa dan dunia.

 

Di Amerika Serikat, muncul subgenre glam metal atau hair metal, yang membawa visual yang glamor dan gaya hidup rock ‘n’ roll yang hedonis. Band-band seperti Mötley Crüe, Poison, dan Bon Jovi berhasil menarik perhatian mainstream dengan musik metal yang lebih ringan dan melodius. Meskipun sering dipandang lebih komersial, glam metal membantu meningkatkan popularitas genre ini secara global.

 

Pada saat yang sama, thrash metal muncul sebagai subgenre yang lebih keras dan cepat. Dipelopori oleh band-band seperti Metallica, Slayer, Megadeth, dan Anthrax, thrash metal menawarkan tempo cepat, riff gitar kompleks, dan lirik yang tajam, sering kali berhubungan dengan tema sosial atau politik. Thrash metal tidak hanya populer di Amerika tetapi juga menginspirasi band-band di seluruh dunia.

 

Ekspansi dan Eksperimen di Era 1990-an

Era 1990-an menandai diversifikasi metal yang lebih jauh, dengan munculnya subgenre seperti death metal, black metal, nu metal, dan groove metal. Death metal, dipelopori oleh band seperti Death dan Morbid Angel, dikenal dengan vokal growl, tempo yang sangat cepat, dan tema-tema lirik yang sering kali brutal atau filosofis. Black metal, yang berkembang di Skandinavia, terkenal dengan estetika yang menyeramkan dan vokal scream, dengan band-band seperti Mayhem dan Darkthrone.

 

Pada saat yang sama, nu metal mulai populer di akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Genre ini menggabungkan unsur-unsur metal dengan hip-hop dan alternatif, menghasilkan gaya yang lebih modern dan beragam. Band-band seperti Korn, Limp Bizkit, dan Linkin Park membawa metal ke generasi muda yang baru dengan sentuhan elektronik dan rap, menjadikan nu metal sangat populer secara mainstream.

 

Metal Modern dan Metalcore di Era 2000-an hingga Sekarang

Pada 2000-an, metal terus berevolusi dengan munculnya metalcore dan post-metal. Metalcore, sebuah kombinasi dari metal dan hardcore punk, dipelopori oleh band-band seperti Killswitch Engage, As I Lay Dying, dan Bring Me the Horizon. Subgenre ini dikenal dengan breakdown yang berat dan penggunaan vokal bersih (clean vocals) serta vokal kasar (screaming).

 

Progressive metal, yang memadukan elemen metal dengan komposisi yang lebih kompleks dan teknikal, juga semakin populer. Band-band seperti Dream Theater, Opeth, dan Tool mengeksplorasi aransemen musik yang lebih panjang dan tema lirik yang lebih dalam. Di era digital ini, metal bahkan berkolaborasi dengan genre elektronik, melahirkan variasi baru seperti djent yang dipopulerkan oleh Meshuggah dan Periphery.

 

Pengaruh dan Budaya Musik Metal

Musik metal memiliki basis penggemar yang loyal dan budaya yang sangat kuat. Dari festival besar seperti Wacken Open Air di Jerman hingga komunitas metal di negara-negara Asia dan Amerika Selatan, metal telah menjadi budaya global. Penggemarnya, sering disebut Metalhead, dikenal dengan solidaritas dan komitmen tinggi terhadap genre ini, serta memiliki identitas unik yang mencakup simbol seperti pakaian hitam, logo band, dan simbol ikonik metal lainnya.

 

Seiring waktu, metal telah melampaui batasan musik menjadi medium ekspresi dan pemberontakan. Dalam dunia yang terus berubah, metal tetap relevan karena kemampuannya untuk berevolusi, mengadopsi elemen baru, tetapi tetap mempertahankan esensinya sebagai musik yang kuat, penuh semangat, dan penuh emosi.


"Anda butuh hiburan lain..?” [Hot Link & News]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar