08/04/2016

Sejarah Band BIP

BIP adalah grup band yang didirikan oleh tiga orang musisi yang hengkang dari Slank pada tahun 1996, yaitu Parlin Burman/Pay (gitar), Bongky Marcel Ismail alias Bongky (bass), dan Indra Chandra Setiadi alias Indra Q(keyboard). Kini formasi mereka dilengkapi oleh Irfan Fahri Lazuardy/Ipang (vokal) serta additional drum Dede Kumala.

Bongky, Indra, dan Pay sepakat mendirikan BIP empat tahun setelah berpisah dari Slank, tepatnya pada tanggal 20 April 2000 di acara reuni Potlot yang diadakan di GOR Saparua, Bandung. Sebelumnya, para personel jebolan Slank itu pernah membentuk grup band Sablenk (Saya Bekas Anak Slank). Vokalis awal BIP adalah Irang Perdana Arkad. Mereka pun merilis album Turun dari Langit (2001) mengandalkan lagu "Skak Mat" dan Min Plus (2002) di bawah PT EMI Music Indonesia. Namun pada awal Maret 2003, Irang memutuskan untuk mengundurkan diri dari BIP. April 2003,

bertepatan dengan dirilisnya album The Best of BIP yang merangkum 14 tembang, BIP mengumumkan mereka tidak lagi memakai Irang sebagai vokalis. Dan sebagai tanda perpisahan itu, Irang tetap mengisi vokal pada lagu terbaru Bip, yaitu "Ternyata Harus Memilih" dan "Bosen". Sebagai gantinya, mereka menggandeng Ipang, mantan vokalis Plastik. Dengan format Bongky (bass), Indra (keyboard), Pay (gitar), Jaka (drum), dan Ipang (vokal), mereka merilis album Udara Segar (2004) di bawah Forte Record. Setelah vakum selama kurang lebih enam tahun, akhirnya pada 26 November 2010 BIP mengeluarkan album baru mereka yang bertajuk Berangkat di bawah naungan Fame Music.

Di tahun 2010 ini BIP akan mengeluarkan album baru berjudul BERANGKAT di bawah Fame Music dengan formasi baru. Bongky (bass, vocals), Indra (keyboards), Ipang (vocals), Pay (guitars), Dede (additional drums), ada 6 lagu baru di dalam album BERANGKAT. Keberadaan fans atau penggemar merupakan energi tambahan bagi musisi. Penerimaan dan sambutan yang baik dari fans, merupakan dorongan yang luar biasa bagi sang musisi untuk terus berkarya. Tentunya selain kebutuhan akan ekspresi, eksistensi dan sumber materi. Fenomena ini yang dialami group band Bip. Dimana keberadaan para Bipers (kelompok penggemar Bip) yang gak bosen dan capek, yang mencegah group band ini larut dan bangkit, dari belitan kesibukan masing-masing personelnya.


Seperti diketahui, masing-masing personal Bip merupakan nama-nama yang familiar dan memiliki reputasi dalam industri musik dinegri ini. Ada Pay yang dikenal sebagai produser yang produktif dalam mencipta lagu dan melahirkan talent baru. Bongky juga sama, malah dia mulai tampil sebagai artis melalui Group Warteg Boys. Ada Indra Q sang sound enginer laris untuk banyak album rekaman. Juga Ipang dengan project solo, soundtrack film dan featuringnya. Dan memang kesibukan mereka yang telah memberi konsekwensi pada aktivitas Bip sebagai group band. Dampaknya, kegiatan manggung sering gagal karena susah menentukan dan men sinkronkan jadwal masing2, termasuk kegiatan produksi album rekaman Bip yang jadi terbengkalai. Padahal mereka sempat merekam 7 lagu, dalam kurun 7 tahun. Praktis sejak merilis album Udara Segar diakhir tahun 2003, Bip tidak juga merilis album lagi. Akhirnya secara perlahan Bip jadi jarang tampil dalam berbagai event maupun sorotan media. Walau secara personal, masing-masing wara-wiri dimana-mana. Dan rese’nya, mereka masih tetap bertemu dan berhubungan, masih bikin lagu bareng, tapi bukan buat Bip, paling sesekali kalo pengen. Ya kalo gitu kenapa Bip-nya gak dibubarin aja kalo gitu. Ternyata itu juga nggak bisa, karena terlalu sibuk,

ngebubarin band aja mereka nggak sempet..

Nah dalam situasi tersebut, ternyata para Bipers masih saja mengharap. Hampir tiap hari ada aja yang dateng, untuk sekedar say hallo, menanyakan keadaan atau memberikan tuntutan. Belom yang melalui surat, telp atau sms. Dari mulai bertanya, meminta, memohon, sampai unjuk rasa. Tiap malam minggu mereka berkumpul, nyanyi, membentang spanduk, sampai long march waktu Bip ultah,mereka jalan kaki dari lap Banteng ke studio, markas di Cempaka Putih..! Pokoknya berbagai cara mereka lakukan, untuk menunjukan kecintaan dan menggugah Bip agar kembali ber-kreativitas untuk mereka. Tapi Bip-nya cuma bisa terharu, ikutan nongkrong, foto-foto, tandatangan. Terus masuk lagi ke studio, rekaman bikin lagu, buat orang…

Sampai kemudian Facebook ngetrend,semua kena demamnya termasuk Bip. Melalui jejaring sosial ini para bipers bisa komunikasi dan curhat langsung. Baru mereka bisa mengerti dan merasakan,kerinduan para Bipers terhadap lagu-lagu mereka. Sampai kemudian Indra mengambil 2 lagu dari lagulagu yang udah direkam tersebut, judulnya Struggle & Rock’n roll palsu. Di-mix & mastering + dibikinin video clips, terus di upload di Youtube dan diberikan secara gratis. Lumayan, sedikit kerinduan terobati, dan sebagian Bipers yang tadinya kecewa mulai nengok lagi.

Sampai momentumnya,tanggal 31 oktober 2009 Bip main di acara Indonesia Live di istora Senayan, para Bipers dateng dari mana-mana, hadir melepas kerinduan, mereka party, nyanyi dari awal sampe akhir pertunjukan.Merinding lah semuanya.Selanjutnya masih melalui Facebook (FB), para BIPers mau patungan coba ? masing-masing ngumpulin duit 50 ribu buat ngebiayain bip rekaman album baru. Makin tergugah-lah. Sempet mau dikordinir dan dibikin exclusive aja. Tapi untung kejadiannya lain, bipers gak perlu inden. Karena Fame sebagai promotor acara Indonesian Live tersebut, ternyata bersedia menjadi Executive Produser album rekaman Bip.

Akhirnya setelah bertahun-tahun, jadi juga rekaman. Belajar dari pengalaman, dipilih cara karantina. Semua dikumpulin disuatu tempat dan fokus menyelesaikan album, tidak boleh terganggu oleh urusan lain termasuk becak-becakan. Komitmennya, kalo album belom selesai nggak boleh pulang. Maka jadilah di pertengahan February 2010. Bip beserta team memboyong semua isi studio dan peralatan, menginap disebuah Villa didaerah Pandeglang. Disebuah rumah peristirahatan terpencil ditengah areal persawahan, jauh dari mana-mana.Menarik prosesnya, bagaimana menyiasati kondisi yang ada, dengan perlengkapan sedapatnya, sehingga memenuhi standarad dan layak untuk melakukan proses rekaman. Beberapa ruangan dirumah itu disulap menjadi studio rekaman, lengkap dengan tata akustik dan segala instalasi nya. Belom lagi soal cuaca, listrik yang byar pet, akustik bocor… Ok, simpan dulu d.. biar aja nanti ditulis jadi ceritatersendiri..

Hari pertama dilalui dengan setting, setting dan setting. Indra Q yang memboyong semua keyboard-nya dengan instalasi yang jadi berita di Facebook (FB), memicu mood temen yang lain dengan efek dan sound era Rock 80an. Bongky kontan ngeluarin katalog ide. Pay & Ipang siapin jurus koncian. Dede drumer siap menjaga bit serta dokumentasi.. ?. Dan jreng.. hari-hari selanjutnya mereka sukses merekam 6 lagu secara jaming. Malem tentu take-nya, begadang pastinya. Ritualnya pada bangun siang, ngobrol ngalor-ngidul sampai sore sambil menikmati suasana villa. Sekalian refreshing juga full kenyamanan. Cari tukang pijit, bawa koki sendiri biar selera makan terjaga. Pokoknya suasana rekaman jadi fresh dan efisien. Yang pasti, gak usah saling tunggu atau cari2an, karena pada kumpul semua, tinggal panggil. Sambil masing-masing mengulang atau mengganti hasil take + isian, pencarian tema dan lirik berjalan. Seru lah, diseling canda, lawak, gosip, juga obrolan serius atau pembicaraan mencapai langit.. ?. Intinya karena udah lama gak ngumpul, masing-masing bawa cerita, pengalaman dan pandangan baru, yang membuat proses kerja jadi meriah. Selama disana di dapat tema dan lirik lagu.

 

UpDates...! 

BIP adalah band rock asal Indonesia yang terbentuk pada tahun 2000 oleh tiga mantan personel Slank: Bongky Marcel (bass), Indra Qadarsih (keyboard), dan Pay Burman (gitar). Mereka memutuskan untuk membentuk BIP setelah keluar dari Slank, dengan membawa gaya dan semangat musik yang baru namun tetap mengusung idealisme mereka. Nama BIP sendiri berasal dari inisial nama ketiga pendirinya: Bongky, Indra, dan Pay. Band ini dikenal dengan musik rock yang energik dan lirik yang sering kali menyentuh tema kehidupan sosial dan cinta.

 

Sejarah Awal

Setelah keluar dari Slank pada akhir 1990-an, Bongky, Indra, dan Pay merasa masih memiliki banyak hal yang ingin diekspresikan dalam musik. Mereka kemudian membentuk BIP sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas mereka tanpa batasan. Band ini segera dikenal karena kualitas musikalitas yang kuat dan kemampuan mereka untuk menciptakan lagu-lagu yang unik. Irang Perdana Putra bergabung sebagai vokalis, melengkapi formasi BIP di awal perjalanan mereka.

 

Perjalanan Karier dan Album Populer

BIP merilis album debut mereka, “Turun dari Langit” (2001), yang langsung mendapat sambutan hangat di Indonesia. Album ini menampilkan lagu-lagu yang menjadi hits seperti "Turun dari Langit," "Skak Mat," dan "Bidadari." Dengan lirik yang kuat dan aransemen rock yang kental, album ini membangun reputasi BIP sebagai band yang solid dan berbakat.

 

Beberapa album populer lainnya adalah:

1. Min Plus (2002) – Album ini mengusung lagu-lagu seperti "Ternyata Harus Memilih" dan "1000 Puisi," yang menunjukkan sisi musik yang lebih beragam.

2. The Best of BIP: Ternyata Harus Memilih (2004) – Album kompilasi ini merangkum lagu-lagu hits BIP sekaligus memperkenalkan karya baru, mengukuhkan BIP sebagai band rock papan atas di Indonesia.

3. Berangkat (2010) – Album ini dirilis dengan formasi yang berbeda setelah Irang keluar dari band dan posisinya digantikan oleh Ipang.

 

Pergantian Formasi dan Vokalis

Salah satu perubahan signifikan di tubuh BIP adalah keluarnya vokalis awal, Irang, yang kemudian digantikan oleh “Ipang Lazuardi”. Ipang membawa warna suara yang khas dan menjadi ikon BIP pada era baru mereka, terutama dengan lagu-lagu seperti "Struktur Cinta" dan "Pelangi dan Matahari."

 

Gaya Musik dan Ciri Khas

BIP dikenal dengan gaya musik rock yang berpadu dengan elemen funk, blues, dan pop. Mereka sering kali mengusung lirik yang cerdas dan relevan dengan isu-isu sosial maupun tema cinta. Karakter musik mereka yang unik, berpadu dengan kepiawaian masing-masing anggota dalam memainkan instrumen, membuat BIP menjadi salah satu band yang memiliki identitas musik yang kuat.

 

Pengaruh dan Warisan

Sebagai band yang lahir dari personel-personel berpengalaman, BIP memiliki pengaruh besar di dunia musik rock Indonesia. Mereka berhasil membawa warna baru di industri musik Indonesia pada awal 2000-an dan mempertahankan eksistensinya meskipun terjadi pergantian anggota. Lagu-lagu BIP tetap populer dan sering diputar, serta menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda di Indonesia.

 

Legacy

Dengan lagu-lagu yang masih dikenang hingga kini, BIP berhasil menciptakan warisan di dunia musik Indonesia. Meskipun tidak seaktif dahulu, karya-karya mereka tetap dihargai, dan mereka dianggap sebagai salah satu band yang berhasil memberikan sentuhan unik di industri musik rock tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar